Login Sekarang

DESAIN PENINGKATKAN TINGKAT KEHADIRAN SISWA KE SEKOLAH PADA SMU ISLAM MALANG

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pelaksanaan pendidikan nasional bertujuan untuk menciptakan manusia Indonesia yang berkualitas dan memiliki kemampuan, pengetahuan, serta ketrampilan yang memadai, untuk itu pendidikan nasional harus dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Pendidikan sangat diperlukan oleh semua orang, karena dengan pendidikan yang tinggi kualitas orang tersebut juga akan cenderung meningkat, dalam arti semakin tinggi pendidikan seseorang semakin tinggi pula kualitas sumber daya manusianya. Berbicara mengenai kualitas sumber daya manusia, pendidikan memegang peran yang sangat penting dalam proses peningkatan sumber daya manusia. Hal ini sesuai dengan pendapat Rohman (1996:64) yang mengemukakan bahwa “untuk menyediakan sumber daya manusia (human resources) dengan kapasitas dan kapabelitas yang baik, salah satu di antaranya dapat dilakukan melalui suatu model pendidikan sekolah yang efektif.” Pendidikan sebagai wahana utama pembangunan sumber daya manusia, sangat berperan dalam mengembangkan peserta didik menjadi sumber daya manusia yang produktif dan memiliki kemampuan profesional dalam meningkatkan mutu kehidupan berbangsa dan bernegara. Peningkatan kualitas sumber daya manusia merupakan suatu proses yang terintegrasi dengan proses peningkatan kualitas pendidikan itu sendiri. Menyadari akan hal tersebut, pemerintah beserta kalangan swasta terus berupaya mewujudkan amanat tersebut melalui berbagai usaha pembangunan pendidikan yang lebih berkualitas, antara lain melalui pengembangan dan perbaikan kurikulum serta sistem evaluasi, perbaikan sarana pendidikan, pengembangan dan pengadaan materi ajar, serta pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan lainnya. Namun demikian, berbagai indikator pendidikan belum menunjukkan peningkatan yang berarti seperti yang dinyatakan oleh Suhandana (2001) yang mengemukakan bahwa (1) daya saing Indonesia ternyata paling rendah dari 49 negara yang diteliti oleh International Institute For Management Development (IMD) yang berpusat di Lausanne, Swiss, (2) rendahnya prestasi matematika siswa Indonesia versi IMO, (3) rendahnya kemampuan membaca anak Indonesia versi World Bank, (4) rendahnya kualitas manusia Indonesia versi UNDP, dan (5) yang secara langsung menusuk kepentingan pendidikan adalah rendahnya anggaran pendidikan sebagaimana digambarkan oleh besaran 3,8% dari APBN tahun 2001, sedangkan untuk tahun 2002 memperoleh prioritas menjadi 24,7% dari anggaran pembangunan. Umaedi (1999) mengemukakan bahwa salah satu indikator mutu pendidikan yang belum menunjukkan peningkatan cukup berarti adalah kemampuan siswa untuk berbagai bidang studi pada jenjang SLTP dan SLTA yang tidak memperlihatkan kenaikan berarti, bahkan boleh dikatakan konstan dari tahun ke tahun, kecuali pada beberapa sekolah dengan jumlah yang relatif sangat kecil. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusi memiliki hubungan sangat erat dengan pendidikan. Berbicara tentang pelaksanaan pendidikan, keberhasilan atau prestasi studi merupakan salah satu tujuan utama pendidikan, karena berhasil tidaknya pendidikan dapat diukur dari berhasil tidaknya anak didik dalam hal ini keberhasilan atau prestasi studi siswa. Keberhasilan atau prestasi studi dapat disebabkan oleh beberapa faktor baik dari dalam maupun dari luar diri peserta didik. Peserta didik yang dimaksud dalam hal ini adalah siswa SMU Islam Malang, khususnya siswa kelas 3 SMU Islam Malang. Faktor dari dalam dapat berupa bakat, minat, kepribadian, motivasi, dan ketekunan studi, serta kemampuan fisik dan kemampuan inteligensi siswa sedangkan faktor dari luar meliputi kemampuan guru, sarana dan prasarana di sekolah serta dorongan dan perhatian orang tua. Akan tetapi yang utama tetap motivasi atau semangat belajar siswa, karena faktor ini sangat menentukan keberhasilan studi siswa, dimana siswa yang mmiliki semangat belajar tinggi walaupun inteligensinya rendah dia kemungkinan besar akan lebih berhasail dibandingkan dengan siswa yang memiliki inteligensi tinggi namun tidak memiliki semangat belajar yang tinggi. Motivasi atau semangat belajar siswa dalam hal ini dapat dilihat dari tingkat kedisiplinan atau tingkat absensi siswa, dimana siswa yang tidak pernah bolos kami anggap sebagai siswa yang memiliki motivasi untuk belajar dan begitu pula sebaliknya. Faktor dari dalam atau faktor internal individu memiliki kontribusi besar terhadap keberhasilan studi seseorang, namun yang perlu diingat adalah jangan mengesapingkan faktor-faktor yang lain seperti sarana dan prasarana studi, kompetensi guru dan lain-lain, karena faktor-faktor itu adalah motivator atau faktor yang dapat mendorong kemauan belajar seorang siswa. Faktor internal individu yang kontribusinya paling besar terhadap keberhasilan studi adalah motivasi yang diukur dari tingkat absensi siswa, karena tanpa adanya motivasi yang tinggi atau besar kemungkinan prestasi studinya buruk. Berdasarkan observasi yang kami lakukan pada SMU Islam Malang, kami ketahui bahwa terdapat beberapa program sekolah yang digunakan untuk menanggulangi semakin maraknya siswa yang bolos, program tersebut diantaranya adalah dengan cara memanggil orang tua siswa yang bolos dan memberikan bimbingan bahwa tanggung jawab siswa tidak hanya pada sekolahan atau guru saja akan tetapi pengawasan orang tua juga sangat penting untuk menanggulangi semakin maraknya siswa yang bolos. Selain itu terdapat pula beberapa program dari sekolah yang bertujuan untuk menanggulangi bolosnya siswa, diantaranya adalah kepada siswa yang sering bolos diberikan buku absensi khusus, yang harus dilaporkan kepada wali kelas masing-masing. Absensi khusus ini berupa buku wajib lapor yang diberikan kepada siswa yang sudah betul-betul keterlaluan, dalam arti sudah tidak bisa diperingatkan lagi dengan perkataan, dimana diharapkan dengan buku wajib lapor ini siswa akan merasa takut dan jera sehingga ia akan memiliki semangat untuk belajar yang pada akhirnya akan menurunkan tingkat absensi siswa tersebut. Namun berdasarkan pengamatan yang kami lakukan ternyata beberapa program tersebut di atas masih kurang efektif, hal ini terbukti dari masih banyaknya siswa yang bolos sekolah. Fenomena tersebut menunjukkan bahwa siswa pada SMU Islam Malang banyak yang memiliki hambatan untuk tidak masuk sekolah, walaupun sebenarnya sekolah telah memberikan sangsi baik sangsi administratif maupun sangsi yang berupa hukuman. Untuk itu kami tertarik untuk memodifikasi atau menambah program-program yang sudah ada pada sekolah tersebut dengan beberapa poin yang menurut kami akan berguna untuk menanggulangi maraknya siswa yang sering tidak masuk sekolah. Rustiyah (1992:69) dalam Widiastuti (1998:7) mengemukakan bahwa keberhasilan studi dipengaruhi oleh komponen-komponen yang saling bertautan dengan tujuan pendidikan, bahan pelajaran, metode pengajaran, penilaian kemampuan guru, dan pribadi siswa. Dalam penelitian ini komponen yang akan diangkat adalah pribadi siswa, khususnya yang berkenaan dengan motivasi untuk studi yang bisa dilihat dari tingkat absensi siswa. Penelitian yang dilakukan oleh Imam Suwandi yang berjudul "Korelasi Antara Motivasi Yang Diarahkan Oleh Diri Sendiri Dengan Hasil Studi Matematika Peserta Didik SMAN 1 Talun Kabupaten Blitar". Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri dengan hasil studi matematika peserta didik SMAN Talun dan juga untuk mengetahui tingkat korelasinya. Beberapa kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut a. Terdapat korelasi yang positif dan signifikan antara motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri dengan hasil studi matematika peserta didik SMAN Talun. b. Korelasi antara motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri dengan hasil studi matematika peserta didik SMAN Talun tergolong sedang. c. Persamaan garis regresi dari motivasi yang dirahkan oleh diri sendiri dan hasil studi matematika adalah Y = 1,02 + 0,07 X (pembulatan sampai dua desimal). d. Tidak terdapat perbedaan motivasi yang diarahkan oleh diri sendiri antara peserta didik pria dan wanita di SMAN 1 Talun. e. Tidak terdapat perbedaan hasil studi matematika antara peserta didik pria dan wanita. Penelitian lain yang dilakukan oleh Prajitno, D.H. 1994 yang berjudul "Korelasi Motivasi Studi dan Bakat Mekanik Dengan Hasil Studi Praktek Automotif STM Negeri Malang 1993/1994". Penelitian ini bertujuan mencari tahu adakah korelasi variabel motivasi studi dan bakat mekanik dengan hasil studi praktek automotif peserta studi kelas III STM Negeri Malang 1993/1994. Hasil penelitian ini menunjukkan kualifikasi motivasi studi para pelajar selama pengajaran praktek automotif adalah pada kualifikasi tinggi yang memiliki frekwensi dalam prosentase 38,89 %, tingkat bakat mekaniknya pada kualifikasi sedang yang memiliki frekwensi dalam prosentase 44,44 % dan tingkat keberhasilan studinya pada kualifikasi sedang yang memiliki frekwensi dalam prosentase 33,33 %. Pembagian ini menunjukkan kedudukan/kualifikasi peserta studi dalam kelompoknya. Hasil analisis korelasi menunjukkan adanya korelasi positif yang signifikan antara motivasi studi dan bakat mekanik dengan hasil studi praktek automotif pestudi kelas III STM Negeri Malang 1993/1994. Berdasarkan latar belakang penelitian tersebut di atas dapat dirumuskan permasalahan atau rumusan masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana tingkat kehadiran siswa ke sekolah di SMU Islam Malang 2. Program apa yang sebaiknya digunakan atau diterapkan oleh SMU Islam Malang untuk menanggulangi maraknya siswa yang bolos ?
B. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas dapat dirumuskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian sebagai berikut:
1. Mempelajari berbagai masalah tentang cara peningkatan kehadiran siswa ke sekolah.
2. Menyusun rancangan atau program serta langkah-langkah apa saja untuk meningkatkan kehadiran siswa ke sekolah.
Selain itu hasil dari penelitian ini diharapkan juga dapat bermanfaat
bagi semua pihak, khususnya:
1. Pihak sekolah SMU Islam Malang. Diharapkan hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan informasi tentang bagaimana sebaiknya menanggulangi semakin meningkatnya siswa yang bolos sekolah.
2. Ilmu pengetahun. Diharapkan hasil penelitian ini dapat memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya tentang kedisiplinan siswa.
C. Rencana Penelitian
1. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah beberapa metode yakni:
a. Observasi atau pengamatan secara langsung terhadap obyek penelitian dalam hal ini adalah SMU Islam Malang
b. Wawancara atau komunikasi secara langsung terhadap subyek penelitian, dalam hal ini adalah siswa dan guru SMU Islam Malang
c. Dokumentasi atau dokumen resmi SMU Islam Malang yang dapat menunjang data hasil observasi dan wawancara yang telah dilakukan.
2. Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Deskriptif kualitatif digunakan untuk mengetahui apa saja yang telah dilakukan oleh SMU Islam Malang untuk mengatasi ketidakhadiran siswa dan mengetahui permasalahan siswa mengapa ia tidak hadir ke sekolah, sehingga dapat dibuat desain khusus untuk menanggulangi ketidakhadiran siswa tersebut.

Belum ada Komentar untuk "DESAIN PENINGKATKAN TINGKAT KEHADIRAN SISWA KE SEKOLAH PADA SMU ISLAM MALANG"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel