Login Sekarang

HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TEMAN SEBAYA DENGA PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA AWAL

BAB I PENDAHULUAN


A. Latar Belakang
Manusia secara hakiki merupakan makhluk sosial (Zoonpoliticon). Sejakmanusia lahir membentuk dan membutuhkan pergaulan dengan orang lain untukmemenuhi kebutuhan biologis karena sebagai makhluk sosial individu tidak dapatlepas dari lingkungan dimana ia berada. Maka dalam hidupnya individu selaluingin membentuk suatu hubungan yang baik dengan lingkungannya.Penyesuaian diri merupakan hal yang sangat penting bagi kepentinganremaja karena penyesuaian diri adalah salah satu syarat bagi terciptanya kesehatanjiwa atau mental individu. Penyesuaian diri sangat dibutuhkan oleh tiap-tiapindividu lebih-lebih remaja dengan tujuan agar mendapatkan hubungan yangselaras antara dirinya dengan lingkungannya, khususnya teman-teman sebayanya.Masa remaja merupakan masa transisi dalam perkembangan. Prosespencarian diri terjadi pada masa ini dan fase krisis identitas cenderung terjadidisini. Pada masa remaja terdapat proses penyesuaian diri yang bertahap untukmenyeimbangkan idealisme dan realitas yang ada.Remaja yang sehat dan normal akan selalu mempunyai keinginan yangmenggerakkannya untuk melakukan tindakan dinamis agar keberadaannya diakuidan berarti bagi orang lain. Melakukan penyesuaian diri yang sehat dan baiktidaklah mudah, terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi. Secara garisbesar terbagi atas faktor-faktor dalam diri dan lingkungan dimana individu berada.Remaja yang mempunyai sifat kepribadian yang baik seperti tidakmementingkan diri sendiri dan tidak mudah marah dapat membuat remaja mampumenyesuaikan diri secara baik (Hurlock, 1990: 215). Tingkah laku yangditampilkan remaja ketika berhubungan dengan orang lain tampaknya merupakanfaktor yang sangat penting agar ia dapat diterima lingkungannya maupun teman-teman sebayanya.Remaja yang dapat menyesuaikan diri dengan baik akan merasa bahagiakarena ia tidak merasa tertekan dengan situasi dimana ia berada, merasamendapatkan suatu ketenangan jiwa, menerima dirinya dan orang lain,mempunyai tujuan yang riil, mampu mengendalikan diri dan tanggung jawab.Di lingkungan sekolah remaja mulai mengadakan sosialisasi dengankelompok sebayanya. Remaja menganggap kelompoknya sebagai sesuatu halyang penting. Mereka menganggap kelompok sebayanya memberikan sebuahdunia tempat kawula muda mulai melakukan sosialisasi, dimana nilai-nilai yangberlaku bukanlah nilai yang ditetapkan orang dewasa melainkan oleh teman-temannya.Menurut Zulkifli (1986: 67) remaja dalam kehidupan sosial sangat tertarikkepada teman sebayanya sehingga tidak jarang orang tua dinomor duakan danteman sebayanya dinomor satukan. Sedangkan waktu yang mereka habiskandengan teman-temannya melebihi waktu yang mereka habiskan dengan orang tuadan anggota keluarga yang lain (Csikzentmihalyi, Larson and Richards, dalamFuligni et al 2001: 28).Remaja akan lebih mendapatkan saran mengenai dirinya dan masalah-masalah yang ada di kelompok sebayanya. Remaja mulai mengorientasikandirinya terhadap teman sebayanya, yaitu mereka mulai meletakkan kepentinganyang kuat pada hubungannya, meminta saran teman daripada orang tuanya,menjadi rentan terhadap pengaruh teman sebayanya dan mengorbankan apapundemi menjaga hubungan baik dengan teman sebayanya (Bronfenbrenner,Divereux, Fuligni and Eccles, Stanberg dalam Fuligni et al, 2001: 29).Orientasi kelompok remaja ini tergantung pada tipe khusus ketergantunganremaja terhadap teman sebayanya. Tipe yang pertama adalah tipe remaja yanglebih menerima nasihat dari teman-temannya untuk mendukung kesulitan-kesulitan pribadi dan sosialnya daripada orang tuanya (Gould and Mazzeo dalamFuligni et al, 2001: 30). Remaja cenderung menganggap penting hubungannyadengan teman sebayanya. Mereka menganggap teman-temannya lebih dapatmembantu permasalahannya dengan memberikan masukan-masukan dan nasehat-nasehat yang positif. Remaja akan menganggap atau melakukan hal-hal yangdisarankan oleh temannya demi kebaikan dirinya. Remaja juga akan menceritakanpermasalahan yang dihadapinya kepada teman sebayanya agar mendapatkansolusi yang ia inginkan.Misalnya saja dalam masalah-masalah tertentu remaja menganggap teman-temannya lebih dapat menasehati dan membimbingnya daripada orang tuanya,seperti halnya dalam masalah bagaimana meminta kembali buku yang telah lamadipinjam oleh temannya, bagaimana menolak ajakan teman secara halus, masalahmengenai hobi yang sedang digelutinya, mengungkapkan kejengkelan terhadapteman yang lain ataupun hal-hal yang berkaitan dengan lawan jenisnya. Manfaatdari teman sebaya adalah nasehat, sementara hilangnya remaja dari arahan orangdewasa tidak berarti remaja akan menunjukkan masalah-masalah akademik dansosial. Mereka masih dapat melaksanakan tugas sekolahnya dengan baik dan tidakmembiarkannya terbengkalai, selain itu mereka juga mampu melaksanakanpenyesuaian diri dengan baik.Sedangkan tipe yang kedua adalah tipe remaja yang berorientasi ekstrimterhadap teman sebayanya. Remaja cenderung melanggar aturan-aturan orangtuanya, kecenderungan melawan aturan-aturan dari sekolah dan bertingkah lakumenyimpang (Bogenschineider et al, Brown et al dalam Fuligni et al 2001: 30)sehingga memacu remaja untuk berasosiasi dengan kelompoknya yang terkadangbersikap atau bertingkah laku yang beresiko. Remaja cenderung bersikap negatifdalam menyelesaikan masalah, melakukan tindakan yang melanggar dari aturanyang berlaku. Akibatnya mereka akan melakukan tindakan-tindakan yangmenyimpang dari aturan yang telah di tetapkan. Dalam hal ini mereka akanmengalami perasaan tertekan karena dampak negatif yang akan diterima nanti dariperbuatan menyimpang yang dilakukan untuk menyenangkan teman sebayanyasehingga penyesuaian dirinya menjadi buruk.Orientasi teman sebaya merupakan hal penting yang tidak dapatdiremehkan dalam masa-masa remaja. Diantara para remaja, terdapat jalinanikatan perasaan yang sangat kuat. Pada kelompok teman sebaya itu untuk pertamakalinya remaja menerapkan prinsip-prinsip hidup bersama dan bekerjasama.Dalam jalinan yang kuat itu terbentuk norma, nilai-nilai dan simbol-simboltersendiri yang lain dibandingkan apa yang ada dirumah mereka masing-masing.Bahkan norma, nilai dan simbol antara kelompok satu dengan kelompok lainnyaseringkali berbeda. Para remaja memiliki kewajiban-kewajiban terhadapkelompok, memiliki kode-kode tingkah laku yang mereka terapkan sendiri danmereka menghargai dan mematuhinya.Menurut Horrocks dan Benimoff (dalam Hurlock,1990: 214) di dalamkelompok sebaya remaja merumuskan dan memperbaiki konsep dirinya; disinilahia dinilai oleh orang lain yang sejajar dengan dirinya dan yang tidak dapatmemaksakan sanksi-sanksi dunia dewasa yang justru ingin dihindari. Kelompoksebaya memberikan sebuah dunia tempat kawula muda dapat melakukansosialisasi dalam suasana dimana nilai-nilai yang berlaku bukanlah nilai-nilaiyang ditetapkan oleh orang dewasa melainkan oleh teman-teman seusianya.Berdasarkan alasan tersebut kelihatan kepentingan vital masa remaja bagi remajabahwa kelompok sebaya terdiri dari anggota-anggota tertentu dari teman-temannya yang dapat menerimanya dan yang kepadanya ia sendiri bergantung.Penyesuaian diri remaja dengan teman sebaya umumnya terjadi dalamkelompok besar yang hiterogen; minat, sikap dan sifat, usia dan jenis kelaminyang berbeda. Dalam kelompok besar semacam itu, remaja menyesuaikan diridengan cara lebih banyak mengabaikan kepentingan pribadi demi kepentingankelompok. Dengan kata lain, dalam hal-hal yang tidak terlalu membuat remajayang bersangkutan terlalu “korban” remaja cenderung mengikuti kemauan temansebayanya. Tetapi yang sesungguhnya terjadi adalah karena remaja itu sendirimerasa takut atau menghindari keterkucilan dari teman sebayanya. Misal, dalamcita-cita mereka yang berhubungan dengan sekolah, mereka sangat dipengaruhioleh teman sebayanya. Jika teman sebayanya adalah college oriented, anak remajaakan ingin melanjutkan pelajaran keperguruan tinggi akan tetapi jika temansebayanya adalah work oriented, dia lebih bercita-cita untuk langsung mencaripekerjaan.Dalam kehidupan sehari-hari, seseorang tidak bisa terlepas dari interaksidengan seksama. Mula-mula hidupnya lebih banyak dihabiskan di rumah. Denganbertambahnya usia maka dunianya bertambah luas mulai bergaul denganlingkungan sosialnya, yang salah satunya adalah teman sebaya, sebagai suatuwadah penyesuaian pertama diluar rumah (Mappiare,1982:157). Kecenderunganyang lebih kuat untuk mengikuti teman sebaya pada masa remaja sebagian besardemi keinginan anak untuk dapat diterima oleh teman sebaya dan sebagian darikenyataan bahwa remaja menggunakan waktu lebih banyak dengan teman sebaya.Sebagian anak menyesuaikan diri lebih disebabkan karena oleh kebutuhandaripada memilih. Orientasi diri remaja terhadap teman sebayanya akanberpengaruh terhadap penyesuaian dirinya.Dengan demikian judul penelitian ini adalah “Hubungan antara Orientasi Teman Sebaya dengan Penyesuaian diri pada Remaja Awal”.
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapatdirumuskan permasalahan :
Apakah ada hubungan antara orientasi teman sebaya dengan penyesuaiandiri pada remaja awal?
C. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :Untuk mengetahui hubungan antara orientasi teman sebaya dengan penyesuaiandiri pada remaja awal.
D. Manfaat Penelitian
a. Manfaat TeoritisSecara teoritis penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuandibidang Psikologi, khususnya psikologi perkembangan.
b. Manfaat PraktisAdapun manfaat praktis yang dapat diharapkan dari penelitian ini adalahdapat dipergunakan oleh remaja dalam penyesuaian dirinya terutama saatsedang menghadapi masalah-masalah ataupun dalam menyelesaikan tugas-tugas sehari-hari baik di sekolah ataupun di rumah.

1 Komentar untuk "HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TEMAN SEBAYA DENGA PENYESUAIAN DIRI PADA REMAJA AWAL"

Unknown mengatakan...

Slots by Pragmatic Play - AprCasino
Pragmatic Play. Pragmatic Play. Pragmatic communitykhabar Play. Slot Machine. The microtouch solo titanium Dog 1xbet app House. Slots. Wild West Gold. Pragmatic Play. Jackpot apr casino Party. งานออนไลน์

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel